Kamis, 21 April 2011

Sumber Waras

foto dari Asep Miftahudin

Kebiasaan itu menjebak bukan? semua terasa normal-normal saja...bangun pagi, kerja, gajian, belanja, habis uang, tidur, dan mengeluh. semua "aman" semua "nyaman"...

Ayolah goda dirimu sendiri...kamu benar-benar berhak menikmati hidup ini. goda dirimu untuk pergi bertamasya, hujan-hujanan, berlari kesana kemari, berteriak-teriak menyanyi lagu apa saja...dengan nada apa saja...toh dunia ini milikmu juga kan?!

Lalu tanyakan saja..apa yang ingin dilakukan hatimu. terjun payung?, menyelam?, berkelana?, percayalah kamu berhak! orang lain hanya sebentar saja mencelamu..dan cela-an itu tak akan bisa membunuhmu kan? berbuatlah sesuatu, segera sebelum kamu berpihak pada yang "waras".

Percayalah.."waras" itu belum tentu waras betulan..mereka yang "waras" itu hanya para penakut yang panik jika disangka gila. merekalah para pengecutnya..dan kamu bukan!

Hidup itu mudah sekali, katakan yang kamu ingin, jalannya sudah ada...semua bisa dimulai dari segala arah... Kamu ingin jadi Presiden Amerika Serikat? MUDAH! belajarlah bahasa inggris dulu...jika sudah lulus..berangkatlah ke USA.. itu jalannya kan? terdengar gila? sama sekali tidak!

dan jalan yang "waras" adalah..."sudahlah...kamu harus jadi dokter.." atau.."mbok ya kamu cepet-cepet daftar PNS tho lee.." atau..."hey bro..lo udah daftar AKABRI?" ah ya..memang nyaman masuk PNS, atau AKABRI..kerja santai, gaji besar, punya jabatan, dan dapat pensiun...selesai. lha..?? kalo udah selesai..berarti sudah beres dong? trus ngapain masih pada idup? kan sudah beres?

oh ya saya tahu...tugas "mereka" selanjutnya adalah...menurunkan "kewarasan" itu pada keturunannya...pada anak-anaknya..hmm..caranya adalah dengan pendidikan tentu saja... pendidikan yang bagaimana? yaa yang mirip-mirip lah sama bapaknyaa...dengan harapan, bisa menggantikan sang ayah..hehe..beda dikit, langsung di klaim anak brengsek.. nah akhirnya sampailah kita pada kebiasaan yang menjebak...Budaya? yaah bolehlah kita bilang begitu... "zombie" lah yaa..hehehe..

betapa tidak..mereka berjalan membawa tubuhnya, setor muka tanda kehadiran, clingak-clinguk di kantor, baca koran, minum kopi, pura-pura catat sana-sini, main catur, cari insentif dari proyek para pengusaha, sampai keliling kota malakin tukang parkir tiap jam istirahat..ah sedapnya.. oknum? tapi ko buanyak ya oknumnya? hahaha...ah memang beginilah saya yang berfikiran gila..memandang anda yang berfikiran "waras". tak perlu-lah diambil pusing..itu memang rezeki mereka. lagian ngapain juga baca tulisan "orang gila"?? kan situ waras toh?

permisiiiii...:))